20 Januari, 2010

Usia lanjut di panti wredha : masihkah tabu?


(Curahan hati seorang ibu berusia lanjut, dibagikan di blog ini untuk kita renungkan..)

Saat semua yang kucintai - anak, pasangan, cucu, adik, orang tua - tak lagi dapat tinggal bersamaku, anganku berkelana mencari suatu tempat yang nyaman..
...di mana usia penghuninya sebaya,
...di mana lagu-lagu oldies yang dimainkan dapat dinikmati bersama,

...di mana kenangan tentang sebuah gedung bioskop tua dapat dibagi bersama,

...di mana kepikunan tak menjadi bahan cemooh,

...di mana pengetahuan akan teknologi canggih tak menjadi kebutuhan utama,

...di mana keheningan terasa sebagai alunan musik yang menenangkan,

...di mana makanan yang tersedia sesuai untuk gigi geligi yang tak lagi lengkap,

... di mana semua fasilitas disesuaikan dengan kondisi fisik penghuninya,

..lalu terpikir suatu tempat: panti wredha!


Segera kutelepon anakku yang berada beratus kilometer jauhnya, untuk menceriterakan ide ini dengan antusias.

Namun jawabannya diungkapkan dengan kengerian luar biasa:
"Apa???? .... Panti Wredha? Ibu ingin membuat semua orang berpikir bahwa aku anak durhaka yang membuang ibunya yang sudah jompo? Jangan pernah ceritakan lagi ide itu kepadaku, Bu!"

Aku jadi bingung,
apa yang salah dengan keinginan seorang usia lanjut untuk tinggal di panti wredha?
Itu keinginanku, aku tahu tempat itu sesuai untukku, karena aku memahami diriku, jauh melebihi pemahaman orang lain tentang diriku.

Lidahku kelu, hanya mampu berbisik dalam hati,

"Setidaknya, biarkan aku mencobanya Nak.. Ketidakmengertian semacam inilah yang sering mengacaukan hubungan kita akhir-akhir ini, dan itu membuatku lelah..
Aku ingin kita menikmati dengan tenteram apa yang sesuai dengan diri kita masing-masing, lalu sesekali bertemu dengan suasana hati yang sejuk dalam keterbatasan waktumu yang cuma sedikit itu..
Aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini, aku hanya perlu suatu tempat untuk membuatku tenang.."

Tidak ada komentar: