05 Februari, 2014

Scatolia - Istilah Cantik untuk Perilaku yang 'Menantang'

Ibu Anne , seorang mantan guru yang dulunya mengajarkan etiket bagi para istri calon perwira angkatan laut dan kini mengalami Demensia, memberikan kami pengalaman dengan perilakunya yang 'menantang'. Dia mengambil kotoran dari pampersnya, menggambari tembok dengan kotorannya, dan - kadang - memakannya.

Melihat latar belakangnya, tentu beliau akan sangat sedih bila menyadari perilakunya tersebut. Dari sini kita mendapat pelajaran yang sangat berharga, tentang betapa hebatnya Demensia merenggut daya ingat dan daya nilai seseorang, sehingga orang tersebut menjadi orang yang benar-benar 'baru'.

Bermain-main dengan kotoran dan mengoleskannya di mana-mana disebut 'Scatolia' - kadang disebut juga 'finger painting' atau menggambar dengan jari :D . Sementara memakan kotoran disebut 'Coprophagia'.

Kedua perilaku tersebut seringkali membuat pendamping Orang Dengan Demensia (ODD) marah, lelah, dan khawatir. Dan ini sangat bisa dipahami. 
Lalu untuk ODD sendiripun, kedua perilaku ini juga berpotensi menimbulkan gangguan di saluran cerna (mulai mulut hingga anus), infeksi kronis di kulit (karena bisa menimbulkan infeksi pada luka-luka kecil di kulit sensitif mereka), radang kelenjar ludah, infeksi saluran kencing, sumbatan jalan nafas, Hepatitis A, dan sebagainya.

Penyebab pasti kedua masalah ini pada ODD juga belum diketahui secara pasti, walaupun diperkirakan gangguan pengendalian perilaku akibat masalah pada otak memegang peran penting di sini. 

Beberapa pasien mengalami pengurangan Scatolia dan Coprophagia dengan penatalaksanaan pruritus ani (gatal di daerah anus), konstipasi (sembelit), depresi, gangguan kognitif berat, dan kekurangan zat gizi tertentu (misalnya kekurangan zat besi, dll). Jadi hal-hal  di atas ini juga harus dicari pada ODD yang menunjukkan kedua perilaku tersebut.

Oh ya, nyeri juga harus dievaluasi! Bisa jadi sebenarnya mereka sedang berusaha 'melaporkan' tentang nyeri melalui perilakunya tersebut.

Setelah dievaluasi dan diberi resep oleh dokter, yang bisa dilakukan adalah sebisa mungkin membuat para ODD ini 'sibuk' sepanjang waktu di luar saat tidurnya. Tidak perlu memikirkan hal yang rumit.....cukup dengan misalnya :

  • memberikan setumpuk handuk atau pakaian untuk dilipat (lalu nanti setelah dilipat, kita bawa tumpukan itu pergi, dan dibawa kembali dalam kondisi tidak terlipat, dan kita minta mereka untuk melipat 'tumpukan cucian baru', dst), 
  • memberikan potongan kertas warna-warni yang harus dikelompokkan sesuai warna, 
  • memberikan puzzle sederhana, dan sebagainya.


Ada satu lagi yang bisa kita coba:
"Busy Apron" - 
Celemek Sibuk :D
Celemek ini ditempeli apapun yang bisa sepanjang waktu menyibukkan kedua tangan ODD : kancing jepret, tali sepatu, ritsleting, boneka2 kecil yang lembut, kancing kemeja, dll.





















Semoga tulisan ini membantu yaaaa....

Sekali lagi,
semua perilaku menantang yang terjadi pada ODD itu di luar kendali mereka,
di luar kemauan mereka...
Mereka cuma ingin mengkomunikasikan apa yang dirasa,
kepada kita...
 


Tidak ada komentar: